Tekanan Eksteral Bertubi-tubi, Rupiah Hari Ini Nyungsep
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini tertekan berbagai sentimen bertubi-tubi.
Rupiah hari ini ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 14.273 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.253 per USD.
Tim Riset Monex Investindo Futures menyebutkan rupiah melemah dipicu kenaikan imbal hasil atau yield obligasi Amerika Serikat (AS).
"USD bergerak solid karena ditopang kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS," tulis Tim Riset Monex Investindo dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (28/9).
Tingkat imbal hasil obligasi AS terdorong lebih tinggi karena perubahan nada yang cenderung hawkish oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed).
The Fed pada pekan lalu mengumumkan bahwa bank sentral mungkin akan segera memulai pemangkasan stimulus paling cepat pada November.
"Kemudian diikuti kenaikan suku bunga yang mungkin akan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya," ujar Tim Riset Monex Investindo.
Selain itu jumlah pejabat Fed yang saat ini melihat adanya kenaikan suku bunga pada 2022 pun bertambah.
Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini tertekan berbagai sentimen bertubi-tubi dan ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 14.273 per USD
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur