Tekanan Jual Mereda
Kamis, 13 Juni 2013 – 07:04 WIB
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya berhasil keluar dari tekanan jual pasca dilanda koreksi selama sepekan. Pada penutupan perdagangan Rabu (12/6), IHSG menanjak 87,94 poin (1,91 persen) ke level 4.697,88. Setali tiga uang, indeks LQ45 juga menguat 20,25 poin (2,67 persen) ke posisi 777,53.
Kenaikan IHSG banyak didorong saham-saham industri. Seperti sektor aneka industri menguat 6,14 persen, manufacture basic industry naik 4,63 persen, dan manufaktur menanjak 4,69 persen. Berikutnya disusul consumer goods naik 3,91 persen, properti (3,62 persen), agriculture (2,29 persen), serta infrastructure (0,88 persen). Sebaliknya, indeks pemberat bursa datang dari dua sektor antara lain tambang minus 0,65 persen dan finance berkurang 0,3 persen.
Baca Juga:
Sepanjang perdagangan bursa berjalan ramai dengan total frekuensi 223.950 kali transaksi pada volume 6,39 miliar lembar saham senilai Rp 10,67 triliun. Kendati demikian, bursa masih dilingkupi aksi jual asing dengan total jual bersih Rp 2,17 triliun. Saham-saham yang banyak dijual asing di antaranya BBRI, BBCA, BMRI, ASRI, dan BBNI.
Head of Research Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, meski masih mencatatkan net sell, tetapi tekanan jual asing sudah terbatas. Selain itu, rendahnya harga sejumlah saham membuat pelaku pasar mulai mengakumulasi meski dalam jumlah terbatas. "Namun yang perlu diperhatikan, bursa saat ini masih dibayangi sentimen kenaikan harga BBM, merosotnya nilai tukar rupiah, dan turunnya nilai cadangan devisa," ungkapnya.
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya berhasil keluar dari tekanan jual pasca dilanda koreksi selama sepekan. Pada penutupan perdagangan
BERITA TERKAIT
- Anggota Dewan ini Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Begini
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru