Tekanan Makro Ekonomi, Kemenkeu Siaga
Kamis, 19 Mei 2011 – 15:18 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengatakan, banyak faktor yang bisa mempengaruhi asumsi makro ekonomi dalam APBN 2011. Di antaranya yaitu tidak tercapainya lifting minyak, penguatan rupiah, tekanan beban pemerintah pada subsidi, serta masih besarnya peluang tercipta defisit melebihi target. "Sudah lewat masanya energi murah seperti beberapa dekade lalu. Kenaikan harga minyak ini akan sulit turun, dan ini global," tambah Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Bambang Brodjonegoro.
"Kita terus menjaga dan memonitoring tiap bulan APBN kita. Meski pendapatan dari produksi gas cukup besar, namun beban pendidikan menjadikan peluang defisit juga besar," kata Agus menjawab wartawan, Kamis (19/5).
Meski harga minyak dunia tinggi dan Indonesia sebagai negara produsen minyak, namun ketergantungan pada minyak impor juga masih besar. Sementara kecenderungan global menunjukkan, kenaikan harga minyak dunia akan sulit untuk kembali turun.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengatakan, banyak faktor yang bisa mempengaruhi asumsi makro ekonomi dalam APBN 2011. Di antaranya
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi
- Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis