Teknologi Aquaporin Mampu Murnikan Air dari Bakteri dan Zat Berbahaya
jpnn.com, JAKARTA - Mengonsumsi air mineral yang dikemas dalam galon ataupun botol kini sudah menjadi gaya hidup sehari-hari.
Namun, masyarakat perlu tahu bahwa pemakaian galon yang berulang ternyata berpotensi melepaskan molekul BPA yang sangat berbahaya yang dapat memicu kanker.
Dokter umum sekaligus kreator konten, Dokter Mario Johan mengatakan BPOM menemukan ada 6 daerah terpapar BPA melebihi ambang batas pada 2022.
Oleh karena itu, BPOM akhirnya mengeluarkan aturan bahwa galon PC harus mencantumkan label berpotensi mengandung BPA.
"Jadi, hati-hati dalam mengonsumsi air dari galon," kata Dokter Mario saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Beberapa tahun silam, peneliti Peter Agre memenangkan Hadiah Nobel Kimia karena menemukan Aquaporin.
Protein Aquaporin terdapat pada semua makhluk hidup, yang bertugas mengangkut air lantas memurnikannya di dalam sel, di mana bakteri dan kontaminan berbahaya lainnya disaring.
Setelah lebih dari satu dekade, penelitian terbaru berhasil mengembangkan teknologi penggabungan protein Aquaporin ke dalam membran Reverse Osmosis (RO).
Pengembangan geknologi Aquaporin yang pertama kali ditemukan oleh Peter Agre mampu memurnikan air dari bakteri dan zat berbahaya.
- Waspada Risiko BPA, BPOM Larang Galon Terpapar Matahari
- 4 Khasiat Rutin Minum Air Daun Salam Campur Kayu Manis, Wanita Pasti Suka
- Demi Teknologi dan Pendidikan, KMP Aryadhana Kerja Sama dengan FPT Indonesia
- 3 Khasiat Daun Kelor Campur Madu, Bikin Kanker Ogah Mendekat
- DPRD DKI Minta Program Kartu Air Sehat Harus Tepat Sasaran ke Warga yang Membutuhkan
- Pemerintah Terus Mendorong Potensi Besar Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan