Teknologi Blockchain Bisa Digunakan Membantu Pemilu di Indonesia
Selalu mencari cara untuk memperbaiki
Carla Chianese dari lembaga bernama The International Foundation for Electoral Systems terlibat sebagai pakar dalam masalah pendidikan bagi pemilih dalam pilkada bulan lalu di Indonesia dan juga terlibat dalam pemilihan umum dan pilpres tahun depan.
Berbicara dari pengalaman pribadinya di lapaangan, Chianese mengatakan kecurangan dalam pemilihan banyak terjadi di Indonesia, dan penggunaan teknologi digital bisa membantu dalam meningkatkan kepercayaan publik dalam proses demokrasi ini.
"Saya kira sebagai orang yang banyak terlibat dalam proses pemilu, kami selalu berusaha mencari cara untuk mempertahankan esensi sebuah pemilihan yaitu bebas, adil dan dapat dipertanggungjawabkan." kata Chianese.
Dalam proyek yang dilakukan di Sumatera tersebut, para anggota dari kelompok Nahdlatul Ulama akan memiliki kotak pemilihan digital di telepon genggam mereka.
Mereka akan bisa menggunakan kotak digital itu untuk memberikan suara berkenaan hal yang terjadi di komunitas misalnya memilih ketua, menentukan dana untuk kegiatan tertentu maupun menentukan proyek apa yang harus dilakukan.
Photo: Henri Morgan Napitupulu terlibat dalam uji coba pengunaan teknologi blockchain di Sumatera dengan Horizon State. (Henri Morgan Napitupulu)
Horizon State berharap bahwa keberhasilan menggunakan model ini di Sumatera akan bisa kemudian digunakan dalam pemilihan di tingkat lebih tinggi di Indonesia.
"Kami sekarang terlibat dalam dialog dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, yang sangat tertarik dengan penggunaan teknologi dalam pemilihan lokal dan nasional." kata CEO Horizon State Oren Alazraki.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata