Teknologi Blockchain Bisa Digunakan Membantu Pemilu di Indonesia
Horizon State baru-baru ini disebut sebagai Pioner di bidang Teknologi dalam World Economic Forum di Swiss bulan Januari lalu, mengikuti jejak perusahaan seperti Google, Airbnb dan Atlassian.
Alazraki mengatakan teknologi blockchain ini besar kemungkinan akan digunakan tahun depan dalam pemilihan nasional di negara-negara Uni Eropa.
Kalau dilakukan ini akan menjadi pemilihan umum nasional akan menggunakan teknologi blockchain.
DPR sebelumnya sempat mempertimbangkan untuk menggunakan sistem pemilihan elektronik untuk pemilu tahun 2019 namun kemudian dibatalkan, karena khawatir sistemnya akan mudah diretas.
Orang Indonesia masih tidak percaya
Photo: Aplikasi Blockchain yang digunakan oleh warga NU di Sumatera. (Eloise Skella)
Seorang pengusaha Henri Morgan Napitupulu, yang ikut terlibat dalam proyek blockchain NU tersebut menyebutkan bahwa teknologi ini memberikan transparansi dan berbeda dengan sistem pemungutan suara elektronik.
"Blockchain adalah salah satu solusi dalam usaha mengurangi rasa tidak percaya warga di Indonesia." kata Napitupulu.
"Masalah di Indonesia saat ini adalah ada banyak informasi palsu, ada banyak penghitungan palsu."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata