Teknologi Deep Learning Bisa Deteksi Penyakit Kanker, Begini Cara Kerjanya
jpnn.com, JAKARTA - Era digital saat ini, teknologi semakin memegang peranan penting dalam berbagai sektor, termasuk di bidang kesehatan.
Salah satu inovasi yang berkembang pesat adalah penggunaan deep learning dalam mendeteksi penyakit kanker.
Deep learning adalah bagian dari kecerdasan buatan (AI), memungkinkan komputer untuk mempelajari pola-pola dari data yang sangat besar, seperti gambar medis atau data genomik, guna membuat prediksi atau keputusan yang akurat.
Dalam konteks deteksi kanker, teknologi ini memiliki potensi yang besar untuk mengubah cara mendiagnosis dan merawat pasien kanker dengan lebih cepat dan tepat.
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Tual dengan situs pafipctual.org, teknologi deep learning telah mulai diterapkan dalam dunia medis untuk membantu dalam identifikasi kanker sejak dini.
PAFI Tual menjelaskan algoritma deep learning dapat memproses gambar medis, seperti hasil pemindaian CT scan, MRI, atau mamografi guna mendeteksi tanda-tanda kanker yang tidak mudah terlihat oleh mata manusia.
Misalnya, dalam kasus kanker payudara, deep learning dapat mengenali pola yang mungkin terlewatkan oleh dokter, meningkatkan akurasi dalam mendeteksi tumor kecil yang belum terdeteksi pada pemeriksaan manual.
Salah satu keuntungan utama dari teknologi deep learning adalah kemampuannya untuk menganalisis data dalam jumlah besar dan menemukan pola-pola yang sangat kompleks.
Salah satu inovasi yang berkembang pesat adalah penggunaan deep learning dalam mendeteksi penyakit kanker.
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- RS Mandaya Puri Kini Punya Digital PET SCAN Terbaru, Seperti di Singapura & Amerika
- 4 Khasiat Biji Anggur, Tekanan Darah Tinggi Bakalan Ambyar
- 5 Manfaat Nanas, Penyakit Ganas Ini Bakalan Ogah Mendekat
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia