Teknologi Digital di Indonesia Maju Tetapi Sisi Ekonomi Belum Tersentuh
Sayangnya, kata dia, hal ini tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan sektor industri manufaktur dan juga pertanian.
"Jika internet mampu menggantikan pasar dalam tampilan nyata menjadi pasar digital, sektor manufaktur dan industri pertanian Indonesia masih terseok-seok menunggu investor dan juga menghadapi negara- negara yang sudah lebih mapan," ujarnya.
Sementara itu Ahli hukum bisnis internasional, Shanti Rhamchand mengatakan perkembangan teknologi digital terbukti telah melahirkan beberapa unicorn. Imbasnya ada beberapa lapangan pekerjaan terbuka, namun tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan sebagai dampak kemajuan teknologi digital.
Namun yang menjadi sorotan kader Nasdem ini adalah tingginya peluang di sektor industri.
"Ekonomi digital di Indonesia hanya terjadi pada sisi konsumsi dan tidak banyak menyentuh sisi produksi," imbuh Shanti.
Lebih lanjut, Shanti mencontohkan pernah memiliki tukang pijat. Namun saat senggang tukang pijat tersebut menjual kue.
Produknya dipasarkan melalui Instagram. Saat ini tukang pijit tersebut sudah tidak memijat lagi karena pesanan kuenya sudah banyak.
"Ini satu bukti jika sisi produksi kita kembangkan, maka kita memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik," tuturnya. (flo/jpnn)
Ekonomi digital di Indonesia hanya terjadi pada sisi konsumsi dan tidak banyak menyentuh sisi produksi
Redaktur & Reporter : Natalia
- Sribufest 2024 Jadi Ajang Apresiasi bagi Freelancer Penggerak Ekonomi Digital
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi