Teknologi Digital di Indonesia Maju Tetapi Sisi Ekonomi Belum Tersentuh

Sayangnya, kata dia, hal ini tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan sektor industri manufaktur dan juga pertanian.
"Jika internet mampu menggantikan pasar dalam tampilan nyata menjadi pasar digital, sektor manufaktur dan industri pertanian Indonesia masih terseok-seok menunggu investor dan juga menghadapi negara- negara yang sudah lebih mapan," ujarnya.
Sementara itu Ahli hukum bisnis internasional, Shanti Rhamchand mengatakan perkembangan teknologi digital terbukti telah melahirkan beberapa unicorn. Imbasnya ada beberapa lapangan pekerjaan terbuka, namun tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan sebagai dampak kemajuan teknologi digital.
Namun yang menjadi sorotan kader Nasdem ini adalah tingginya peluang di sektor industri.
"Ekonomi digital di Indonesia hanya terjadi pada sisi konsumsi dan tidak banyak menyentuh sisi produksi," imbuh Shanti.
Lebih lanjut, Shanti mencontohkan pernah memiliki tukang pijat. Namun saat senggang tukang pijat tersebut menjual kue.
Produknya dipasarkan melalui Instagram. Saat ini tukang pijit tersebut sudah tidak memijat lagi karena pesanan kuenya sudah banyak.
"Ini satu bukti jika sisi produksi kita kembangkan, maka kita memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik," tuturnya. (flo/jpnn)
Ekonomi digital di Indonesia hanya terjadi pada sisi konsumsi dan tidak banyak menyentuh sisi produksi
Redaktur & Reporter : Natalia
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Analis Sebut Kans Ekonomi Indonesia Alami Perkembangan Progresif
- Menteri ESDM: Mudik 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Aktivis Buruh Indonesia Minta ILO Siapkan Regulasi Ekonomi Digital
- BLK 2025 Sukses Beri Edukasi untuk 10.000 Peserta, Perkuat Literasi Kripto Nasional
- Sekda Sumsel Pimpin Rapat Persiapan Program Mencetak 100.00 Sultan Muda