Teknologi Ini Bisa Bangunkan Lahan Tidur di Indonesia
"Dalam traktor itu ada sensor dan kamera di setiap sudut sehingga presisi setiap pipa teratur dan lurus," jelasnya. Memang, suara mesin traktor itu terdengar sangat halus, sehingga ramah lingkungan.
Namun, pria yang meraih gelar profesor di Universitas Tokyo ini optimistis traktor itu bisa diadakan di Indonesia. Dia mengatakan, Kementan bisa menggandeng perusahaan tertentu untuk bekerja sama. "Tinggal diatur berapa harga pemasangan per meter," tambahnya.
Masalah teknologi ini sebenarnya sudah klir. Namun, pihak Kementan masih melakukan studi kelayakan selama tiga tahun sebelum dinyatakan pantas untuk digunakan. Teknologi ini harus dijamin bisa berproduksi di lahan kering dan rawa lalu berfungsi di musim hujan dan kemarau.
"Di samping lahan simulasi ini ada juga lahan tradisional di sampingnya. Nanti kami lihat mana yang lebih produktif," kata dia.
Namun dia meyakini teknologi ini bisa menunjang ekonomi petani. Waktu kerja, tenaga, pengaturan air bahkan petani sejak dini bisa mengatur waktu panen dan tanam tanpa tergantung sepenuhnya dengan iklim. Mesin-mesin pertanian seperti traktor pun bisa masuk di lahan pertanian tanpa takut tanahnya ambles.
"Ini adalah bagian dari sejarah, masa depan kita sudah terbayang bagaimana memperbaiki infrastruktur lahan," kata dia.
Sementara itu Ani Andayani selaku Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur menambahkan, teknologi ini tergolong baru. Sejauh ini baru Jepang dan Vietnam yang menggunakannya. Karena itu, untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, negara tidak boleh menunda menggunakan teknologi ini.
"Baru pada eranya Pak Amran ini dibangunkan lahan-lahan seperti itu. Dulu bagaimana IP saja dan optimalisasi lahan. Kalau cetak sawah sulit, lahan rawa dan kering suatu target yang diprioritaskan. Sekaramg sudah dibangunkan sama Kemendes itu 1,4 juta hektare. Jadi kami menuju empat juta hektare," tutup Ani. (tan)
Impian Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membangunkan lahan tidur di Indonesia sudah di depan mata.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya