Teknologi Inovatif Jadi Kunci Tingkatkan Produktivitas Padi di Lahan Sulfat Masam
![Teknologi Inovatif Jadi Kunci Tingkatkan Produktivitas Padi di Lahan Sulfat Masam](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/09/08/asosiasi-bioagroinput-indonesia-abi-melakukan-studi-evaluasi-oxeu.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Bioagroinput Indonesia (ABI) melakukan studi evaluasi input teknologi budi daya padi di lahan sulfat masam di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (4/9/2024).
Teknologi yang digunakan mengedepankan penggunaan biostimulan, pupuk mikro majemuk, pembenah tanah, dan pestisida alami yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan besar dalam budi daya padi di lahan sulfat masam yang dikenal dengan karakteristiknya yang tidak menguntungkan, seperti kandungan hara yang rendah, pH tanah yang sangat masam, serta tingginya kandungan pirit dan toksisitas aluminium (Al3+).
Studi ini dihadiri Direktur Pupuk dan Pestisida, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk, para pakar dari IPB University, Dosen Universitas Pertahanan, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Direktur Pupuk dan Pestisida Jekvy Hendra mengatakan pihaknya mendukung kegiatan yang digelar oleh Asosiasi Bioagroinput Indonesia (ABI) untuk perbaikan lahan pertanian khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Apa pun yang dibutuhkan masyarakat dan petani kita akan memfasilitasi dengan cara perluasan lahan pertanian tanaman pangan untuk peningkatan produksi, sebagai langkah antisipasi ancaman darurat pangan” kata Jekvy Hendra.
“Penggunaan teknologi ini (biostimulan, pupuk mikro majemuk, pembenah tanah, dan pestisida alami) dapat meningkatkan daya saing pertanian lokal dengan biaya yang lebih rendah dan hasil yang lebih baik,” tambahnya.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, produktivitas padi di Penajam Paser Utara tercatat hanya sekitar 2-3 ton per hektare. Angka ini jauh di bawah rata-rata produktivitas nasional, dan rendemen padi di wilayah ini juga rendah, hanya mencapai kurang dari 50%.
Asosiasi Bioagroinput Indonesia (ABI) melakukan studi evaluasi input teknologi budi daya padi di lahan sulfat masam di Penajam Paser Utara, Kaltim.
- Teknologi Mamografi Terbaru Lebih Akurat Mendeteksi Dini Kanker Payudara
- HKTI Yakin Kepemimpinan Mayjen Novi Helmy dapat Memacu Kinerja Bulog
- Syngenta Indonesia Luncurkan Strategi Baru Petani MAJU, Ini Tujuannya
- BigSocial Hadirkan Fitur Canggih, Bisa Pantau Tren Terkini Secara Tepat Waktu
- Rocky Gerung Berikan Saran untuk Jokowi agar Gibran Punya Tempat Sendiri
- Survei KIC: Indonesia Masih Tertinggal dalam Pengembangan Teknologi AI