Teknologi Kaca Nasional Masih Lemah
Produsen Takut "Serbuan" Kaca Murah
Rabu, 02 Juni 2010 – 18:23 WIB

Teknologi Kaca Nasional Masih Lemah
Lebih jauh, Yustinus menambahkan bahwa di dalam menghadapi ACFTA kali ini, pihaknya merasa sedikit pesimis. "Ketakutan kami tentunya (terhadap) adanya serangan kaca murah dari China. Mereka jauh lebih luas jaringannya. Bahkan, untuk melakukan ekspor saja, mereka sudah memiliki kapal sendiri, sehingga biaya ekspor yang mereka keluarkan lebih murah," keluhnya.
Baca Juga:
Dengan demikian, untuk mengantisipasi serangan China itu, Yustinus mengatakan bahwa peningkatan ekspor adalah upaya yang paling efektif untuk mempertahankan industri kaca nasional. "Sejak ACFTA, pasar kaca naik-turun. Maka dari itu, sejak awal tahun kami harus meningkatkan ekspor hingga 30-40 persen, dengan pasar utama ke Jepang, Australia dan New Zealand," imbuhnya. (cha/jpnn)
JAKARTA - Dalam menanggapi kondisi industri kaca nasional pasca diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), Kepala Unit Kaca Pengaman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Soal Keluhan AS Terhadap Barang Bajakan di Mangga Dua, Kemendag Bilang Begini
- Sinarmas Investama Ajak Generasi Muda Melek Investasi Digital
- Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Nasabah Bank DKI dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening
- SPBH Milik PLN IP Bakal Jadi Kunci Penting Mewujudkan Transportasi Berbasis Hidrogen
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis