Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) 'Pawang Hujan' Andalan BPPT
Semai Awan dengan Garam secara Simultan
Senin, 28 Januari 2013 – 00:02 WIB

Petugas tengah memasukkan garam ke dalam pesawat Hercules di Bandara Halim Perdanakusumah, Sabtu (26/1). Foto: JPPhoto
Bubuk tersebut merupakan kunci utama dalam upaya rekayasa cuaca. Bubuk putih nan halus itu adalah natrium klorida (NaCl) atau yang lebih dikenal dengan sebutan garam. Bubuk garam tersebut sangat halus seperti tepung. Setelah seluruh garam yang berat totalnya lima ton itu terangkut, Hercules bersiap mengudara dengan membawa 21 penumpang, termasuk kru pesawat.
Sopir bus bandara yang membawa rombongan wartawan segera menjauh dari pesawat. "Nanti kena panasnya mesin pesawat, bisa berbahaya," ujarnya.
Dia kemudian mengambil posisi di kiri pesawat. Setelah itu, wartawan diizinkan untuk mengambil gambar dari dalam bus yang kacanya terbuka.
Pukul 13.37, Hercules sukses mengudara di ketinggian 10.000 kaki. Penerbangan siang itu memang menunggu konfirmasi dari tim pemantau yang tersebar di sejumlah titik. Mereka menunggu awan berkumpul, setelah itu pesawat mengudara. Sebab, target utama dari kegiatan itu memang awan.
Hujan buatan lazimnya digunakan untuk mengatasi kekeringan atau kebakaran hutan selama musim kemarau. Namun, metode tersebut kini justru diterapkan
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara