Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) 'Pawang Hujan' Andalan BPPT

Semai Awan dengan Garam secara Simultan

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) 'Pawang Hujan' Andalan BPPT
Petugas tengah memasukkan garam ke dalam pesawat Hercules di Bandara Halim Perdanakusumah, Sabtu (26/1). Foto: JPPhoto
Jadi, lima ton garam itu bisa untuk menyemai sedikitnya 25 gumpal awan. Dosis tersebut berlaku umum, baik awan yang sudah tebal maupun yang belum lama terbentuk.

Sayangnya, teknologi tersebut masih cukup mahal. Sekitar 50 persen biaya dialokasikan untuk keperluan operasi pesawat yang hendak menyemai garam.

Kelemahannya, penyemaian awan tidak bisa dilakukan malam hari. BPPT belum memiliki teknologi yang mumpuni untuk itu. Jadi, penyemaian awan hanya dilakukan pagi hingga sore.

Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan langkah BPPT untuk menerapkan teknologi itu pada banjir Jakarta 2002. Pada 2002, TMC mulai diterapkan untuk mengatasi cuaca ekstrem di ibu kota. "Tapi, penerapannya hanya berlangsung lima hari. Setelah itu, berhenti," tutur Heru.

Hujan buatan lazimnya digunakan untuk mengatasi kekeringan atau kebakaran hutan selama musim kemarau. Namun, metode tersebut kini justru diterapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News