Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) 'Pawang Hujan' Andalan BPPT

Semai Awan dengan Garam secara Simultan

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) 'Pawang Hujan' Andalan BPPT
Petugas tengah memasukkan garam ke dalam pesawat Hercules di Bandara Halim Perdanakusumah, Sabtu (26/1). Foto: JPPhoto
Rupanya, saat itu tekanan media massa kepada BPPT sangat besar. Proyek TMC dianggap memindahkan bencana dari Jakarta ke daerah lain. Padahal, kenyataannya tidak begitu. TMC yang hanya diterapkan lima hari itu justru sukses membuat Jakarta yang sehari-hari mendung di musim penghujan menjadi terlihat langitnya. Selain itu, debit air sungai yang mengalir ke Jakarta turun.

Kemudian, pada SEA Games 2011, TMC dipercaya Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin untuk mengamankan kegiatan SEA Games dari kemungkinan cuaca buruk. Hasilnya, kerja tim TMC selama satu bulan sejak sebelum pelaksanaan SEA Games hingga setelahnya sukses besar.

Kesuksesan itulah yang membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tertarik. Pascabanjir 17 Januari lalu, BNPB meminta BPPT menerapkan TMC untuk Jakarta. Beberapa hari kemudian, Jokowi juga mengajukan permintaan yang sama.

Tidak tanggung-tanggung, mereka meminta agar TMC diterapkan dua bulan, hingga pertengahan Maret. "Kami sudah siapkan dana Rp 13 miliar untuk operasional," terang Kepala BNPB Syamsul Ma'arif.

Hujan buatan lazimnya digunakan untuk mengatasi kekeringan atau kebakaran hutan selama musim kemarau. Namun, metode tersebut kini justru diterapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News