Teknologi NCCO Dapat Perbaiki Kualitas Udara dalam Ruangan
jpnn.com, JAKARTA - Kualitas udara dalam ruang yang hidup tidak sepenuhnya terbebas dari kontaminasi dan polutan, seperti bakteri, virus, debu, bahkan paparan kimia lainnya.
Namun, kualitas udara dalam ruangan karena polusi bisa diperbaiki dengan mengurai polutan di dalam udara melalui teknologi Nano Confined Catalytic Oxidation (NCCO).
"Kita perlu memahami bagaimana bahaya, penyebab serta solusi memperbaiki kualitas udara dalam ruangan yang baik bagi kesehatan," kata Dirut PT RHT Teknologi Indonesia, Sianty Devi di sela-sela Seminar & Product Knowledge bertajuk 'NCCO Technology, The Most Innovative and Suistainable Technology Solution for Purifiying Indoor Air Polutants Today' di Jakarta, Selasa (18/10).
Perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Agus Sudaryanto dalam paparannya mengatakan polusi sebagai salah satu penyumbang kematian. Sebanyak 4,1 persen kematian global disumbangkan polusi dalam ruangan.
"Di Indonesia sendiri, 40,95 persen kematian dari 100 ribu orang disebabkan polusi," ungkap Agus.
Senior Consultant RHT International Limited, Keith Jones menjelaskan, teknologi NCCO dapat menghilangkan bau dan menguraikan polutan di udara secara sempurna.
Kondisi tersebut dapat menghasilkan udara sehat dan bersih tanpa menghasilkan secondary pollutant serta dapat membasmi virus berbahaya, seperti Covid-19.
Sistem filter NCCO secara efektif menyerap dan menguraikan polutan udara yang meregenerasi sendiri untuk memperpanjang umur sistem dan meningkatkan efensi pemurnian.
Teknologi NCCO diklaim dapat memperbaiki kualitas udara dalam ruangan agar menjaga kesehatan.
- Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
- KPBB Dorong Produksi BBM Euro 4, Pertamina Dianggap Kunci Pengurangan Polusi
- Ibu-Ibu Serukan Perbaikan Udara di Pilkada Jakarta 2024
- Polusi Udara Ganggu Kesehatan Paru-Paru, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- BBM Berkadar Sulfur Tinggi, Ancaman Serius bagi Kualitas Udara Jakarta
- Atasi Polusi Udara Jakarta dengan Integrasi Data dan Inventarisasi Emisi