Teknologi Pemindaian Mata Bisa Deteksi Demensia 20 Tahun Sebelum Gejala
Dalam sebuah konferensi di Perth terungkap, teknologi pencitraan mata bisa digunakan untuk mendeteksi demensia pada pasien, dengan rentang waktu 20 tahun sebelum gejala penyakit ini menunjukkan diri.
Para peneliti demensia mengatakan, dengan perkembangan baru dalam teknologi pencitraan mata, mereka dapat memantau perubahan mata yang mungkin mencerminkan perubahan yang terjadi pada otak dengan gejala demensia.
Uji klinis telah menunjukkan bahwa pencitraan mata bisa mendeteksi penyakit Alzheimer’s dan bentuk lain dari demensia hingga 20 tahun sebelum gejala muncul.
Dr Yogesan Kanagasingam menggunakan pemindai mata untuk menguji indikator awal penyakit Alzaheimer’s.
Dr Mojtaba Golzan, peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Macquarie, mengatakan, ide itu datang dari melihat penyakit tersebut dengan menggunakan pemindai retina.
"Kami telah merekrut pasien dengan gejala penyakit Alzheimer’s ringan hingga sedang dan kami memindai mata mereka untuk mencari tahu adanya gejala," jelasnya.
Ia mengungkapkan, "Ketika kami merangsangnya, sel-selnya menjadi aktif dan mereka menuntut lebih banyak darah, pada dasarnya, dari otak, dan otak merespon dengan mengirimkan lebih banyak darah ke mata.”
"Dan apa yang kami lihat pada pasien ini adalah bahwa respon otak untuk permintaan darah dari mata jauh lebih rendah dibandingkan dengan kontrol pada usia dan efek yang sama," terangnya.
Dalam sebuah konferensi di Perth terungkap, teknologi pencitraan mata bisa digunakan untuk mendeteksi demensia pada pasien, dengan rentang waktu
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia