Teknologi Realitas Maya Ajarkan Difabel Hidup Mandiri
Dalam balutan jaket denim dan kaosnya yang dicetak, Bede Gow memiliki sifat tenang dan dewasa dari seorang pemuda yang siap memulai hidup mandiri.
Namun pria berusia 18 tahun ini tidak pernah bepergian sendirian dengan menggunakan kereta api.
Menavigasi transportasi umum dapat menjadi hal yang menakutkan bagi orang-orang penyandang keterbatasan mental, tetapi tak lama lagi Bede Gow akan mampu mengatasi tantangan perjalanan dengan kereta api tanpa harus melangkah kakinya di stasiun.
Photo: Aiga Tufuga (kiri) dan Bede Gow diantara partisipan dalam program realitas maya (VR). (ABC Radio Brisbane: Hailey Renault)
Dia adalah bagian dari program Yayasan Endeavour yang menggunakan teknologi realitas maya (VR) untuk membantu penyandang disabilitas berlatih berada dalam situasi kehidupan nyata.
Melalui manager operasi dukungan dan percobaan dari proyek ini Andrew Chant mengatakan program ini telah melatih 20 orang cara menggunakan teknologi ini.
Dia mengatakan tidak asing bagi kliennya untuk dibingungkan oleh hal-hal sederhana, seperti menyerahkan uang atau menaiki transportasi umum.
"Beberapa orang mungkin memiliki masalah seputar kecemasan sosial atau mereka mungkin tidak merasa nyaman dengan baik di masyarakat dengan banyak kerumunan orang di sekitar," kata Andrew Chant.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata