Teks Pembunuh
Oleh: Dahlan Iskan
"Saya cinta Inyoung. Dan hanya Inyoung," tulisnya. "Tadi malam dengan kamu itu sangat mengesankan. Saya cinta Inyoung," tambahnya.
Inyoung kelihatannya tidak termakan balasan yang manis itu. Inyoung terus mempersoalkan lagi di mana Alexander. Juga lagi dengan siapa. Yang ditanya tidak menjawab.
Inyoung terus mengejarnya, lewat teksnyi. "Kamu lagi di kamar siapa?" tanya Inyoung. Sambil terus mengirim teks caci maki. Inyoung juga terus mendamprat Alexander. Inyoung juga mengatakan lebih baik Alexander bunuh diri saja. Tidak berguna.
Alexander memang pernah menyatakan lebih baik bunuh diri daripada ditinggal Inyoung. Itulah yang terus disinggung Inyoung setiap kali mereka bertengkar.
Rupanya, Alexander sumpek membaca bombardemen Inyoung lewat WA itu. Tiba-tiba ia sudah berada di tempat yang tinggi itu. Kali ini GPS-nya di-on-kan.
Inyoung pun tahu di mana lokasi itu: di sebuah tempat parkir bertingkat. Di dekat Colombus Evenue. Di pusat kota Boston. Kira-kira 20 menit di sebelah timur kampus Boston College di Chesnut Hill Reservation.
Inyoung panik. Dia langsung memesan Uber. Juga terus mengirim teks kepada Alexander. Teksnya pakai huruf besar semua. Tidak ada yang direspons.
Dia pun menghubungi keluarga Alexander. Juga mengirim denah di mana lokasi itu. Saudara Alexander pun bergegas ke gedung parkir tersebut.