Telanjur Pelindo
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Akan tetapi, sebaiknya Pelindo tidak masuk ke situ. Tidak ada kepentingan Pelindo –seperti di proyek Cibitung-Cilincing.
Saya ikut tidak sabar menunggu lima bulan lagi: saat tol 100 persen milik Pelindo itu beroperasi. Tentu membawa perubahan nyata: truk yang selama ini hanya bisa angkut barang 1 kali sehari, bisa menjadi dua kali –bahkan tiga kali.
Betapa tinggi peningkatan efisiensi logistik di kawasan itu.
Problem kemacetan truk di sana gawatnya bukan main. Terkenal sampai ke Jepang. Dan Korea. Dan Taiwan.
Terlalu banyak investor Jepang di kawasan Cibitung dan sekitarnya. Mereka mengeluh: mengapa lagu Poco-Poco begitu populer di Indonesia. Sampai penyelesaian keruwetan logistik di sekitar Cikarang pun ikut poco-poco.
Kegundahan Jepang itu sampai pada puncaknya: bangun saja pelabuhan baru di pantai Bekasi. Atau di Pantai Karawang. Tidak usah tergantung lagi ke Priok.
Soal biaya tidak usah ditakutkan: Jepang yang akan mendanai sepenuhnya. Seluruhnya. Dengan bunga murah.
Saya tidak tahu apakah amukan Jepang itu manjur. Apakah akhirnya pemerintah benar-benar membangun pelabuhan di pantai utara Bekasi/Karawang.
Tentu Pelindo memikirkan itu. Tanjung Priok sudah telanjur besar. Telanjur membangun pelabuhan di tengah laut di Kalibaru.
- Soal Macet Horor di Tanjung Priok, Gubernur Pramono: Ini Membuat Saya Resah
- Tarif Tarifan
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Pelindo Batasi Kontainer yang Masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- Ikhtiar Polisi Atasi Kemacetan Truk Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok