Telat Menopause Justru Berisiko Terkena Kanker Payudara

Perempuan yang sel-sel telurnya mampu memperbaiki DNA yang rusak akan memiliki masa reproduksi lebih panjang dan mengalami masa menopause lebih lambat. Namun, hal ini justru meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Demikian terungkap dalam hasil penelitian mengenai hubungan genetis antara usia menopause dengan risiko serangan kanker payudara, yang dimuat dalam Jurnal Nature Genetics, Selasa (29/9/2015).
Penelitian ini juga mengungkap faktor genetik yang menentukan kapan seorang perempuan mulai mengalami menstruasi dan kapan berakhir.
Penelitian terbaru menemukan bahwa menopause lebih dini bagi perempuan justru mengurangi risiko kanker payudara.
"Penelitian ini bertujuan memahami usia menopause dan mengapa sebagian perempuan mengalaminya lebih awal dan sebagian lainnya lebih belakangan," jelas Professor Roger Milne yang menulis hasil penelitian ini.
Prof. Milne yang merupakan pakar epidemiologi pada University of Melbourne dan Cancer Council Victoria, mengatakan penelitian ini menjelaskan mengenai usia genetis menopause dan tahap-tahap biologis yang dilalui.
Menopause biasanya mulai dialami oleh perempuan saat memasuki usia 40an tahun hingga awal 50an tahun. Untuk perempuan keturunan Eropa usia rata-rata mengalami menopause adalah 51 tahun.
Perempuan yang sel-sel telurnya mampu memperbaiki DNA yang rusak akan memiliki masa reproduksi lebih panjang dan mengalami masa menopause lebih lambat.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya