Telat Tindak TV Nakal, KPI Mirip Pahlawan Kesiangan
Di sisi lain, selama pemilu presiden ada beberapa televisi yang 'konsisten' melakukan pelanggaran nyata lagi-lagi hanya diberi peringatan dan teguran saja.
"Jadi KPI yang tugasnya sebagai regulator tidak pernah tegas. KPI berikan kartu kuning terus berulang-ulang di stasiun TV yang itu-itu juga, tidak pernah kartu merah," tegas Dhandy
Sementara itu, menurut Amir Efendi Siregar, Ketua Pemantau Regulasi Media yang turut hadir dalam jumpa pers itu, puncak dari tidak adanya efek jera pada stasiun TV itu terjadi pada 9 Juli lalu, saat pilpres.
Saat itu televisi telah menjadi bagian mesin politik salah satu kubu, berita klaim kemenangan dan hasil survei yang meresahkan. meminta KPI lebih tegas lagi dan tidak takut terhadap kekuasaan pemilik-pemilik media massa atas pelanggaran-pelanggaran demikian.
"Kami bahkan sudah gelisah dari 2010 ketika televisi sekarang kontennya mulai seragam dan konsen kepemilikannya. Lebih bahaya. Tapi KPI belum bertindak tegas," kata Amir.(flo/jpnn)
JAKARTA - Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP) menilai langkah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sangat lamban dalam menindak televisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo: Dunia Internasional Tak Hormati Suara Negara Muslim
- Peneliti BRIN Kritik Fungsi Dewan Pertahanan Nasional
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Selamat, Bea Cukai Bogor Raih Penghargaan di Hakordia 2024
- Prabowo Kenang Ansor-Banser Jaga Gereja, Ketum Ansor: Alhamdulillah, Kami Masih Konsisten