Telat Tindak TV Nakal, KPI Mirip Pahlawan Kesiangan

Di sisi lain, selama pemilu presiden ada beberapa televisi yang 'konsisten' melakukan pelanggaran nyata lagi-lagi hanya diberi peringatan dan teguran saja.
"Jadi KPI yang tugasnya sebagai regulator tidak pernah tegas. KPI berikan kartu kuning terus berulang-ulang di stasiun TV yang itu-itu juga, tidak pernah kartu merah," tegas Dhandy
Sementara itu, menurut Amir Efendi Siregar, Ketua Pemantau Regulasi Media yang turut hadir dalam jumpa pers itu, puncak dari tidak adanya efek jera pada stasiun TV itu terjadi pada 9 Juli lalu, saat pilpres.
Saat itu televisi telah menjadi bagian mesin politik salah satu kubu, berita klaim kemenangan dan hasil survei yang meresahkan. meminta KPI lebih tegas lagi dan tidak takut terhadap kekuasaan pemilik-pemilik media massa atas pelanggaran-pelanggaran demikian.
"Kami bahkan sudah gelisah dari 2010 ketika televisi sekarang kontennya mulai seragam dan konsen kepemilikannya. Lebih bahaya. Tapi KPI belum bertindak tegas," kata Amir.(flo/jpnn)
JAKARTA - Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP) menilai langkah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sangat lamban dalam menindak televisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan