Telat Vaksinasi
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Eropa malu sekali –apalagi terhadap Inggris. Nasib vaksinasi di Eropa tiba-tiba tidak jelas. Pun kapan bisa dimulai. Tidak tahu.
Eropa kini justru harus mulai bertengkar. Mereka menyesalkan produsen vaksin dari Inggris AstraZeneca. Yang tiba-tiba bersurat bahwa pengiriman vaksinnya tertunda.
Eropa kelihatan marah sekali pada AstraZeneca. Namun kemarahan itu justru hanya membuka kelemahan Eropa sendiri.
Ternyata bunyi kontraknya dengan AstraZeneca memang lemah. Kontrak itu tidak menyebut perincian tanggal pengiriman. Kontrak itu hanya menyebut 'best effort' sebagai tanggal pengiriman tercepat.
'Best effort' kelihatannya memang meyakinkan, tetapi secara hukum kata itu hampir tidak ada artinya. Bisa saja AstraZeneca mengatakan sudah berusaha maksimal memenuhi kontrak itu.
Namun kalau nyatanya tidak bisa memenuhi, AstraZeneca tidak bisa dituntut. Yang penting ia bisa membuktikan sudah berusaha keras yang terbaik –best effort.
Aneh juga, Uni Eropa yang begitu modern bisa membuat kontrak seperti itu. Mungkin karena situasi saat itu memang sedang panik. Covid-19 menggila di Eropa. Obatnya belum ada. Pun vaksinnya. Belum ditemukan.
Saat itu AstraZeneca baru memberi harapan: akan bisa menemukan vaksin Covid-19. Eropa sendiri belum yakin apakah vaksin itu bakal benar-benar ditemukan.