Telat Vaksinasi

Oleh Dahlan Iskan

Telat Vaksinasi
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Inggris juga jadi pelopor yang lain. Inilah dia: jarak suntikan vaksin pertama dan kedua dibuat 12 minggu. Atau tiga bulan. Bukan tiga minggu seperti yang dilakukan di mana-mana.

Dasar pemikirannya jelas: dengan menjarangkan suntikan kedua akan makin banyak orang yang segera menjalani vaksinasi suntikan pertama.

Menurut Inggris suntikan pertama itu sudah bisa memunculkan imunitas. Meski angkanya rendah.

Namun angka itu cukup untuk mempertahankan diri dari Covid selama 3 bulan.

Dalam waktu tiga bulan seluruh penduduk Inggris yang 'wajib vaksin' sudah mendapat suntikan pertama. Setelah itu barulah dilakukan suntikan kedua. Yakni suntikan untuk memperbanyak lagi angka imunitasnya.

Dengan konsep itu tampaknya Inggris yang akan lebih dulu bisa menuntaskan pandemi ini. Yang sampai kemarin pun belum ada negara lain yang berniat mengikuti caranya.

Lalu bayangkan Eropa. Yang kapan memulainya pun belum bisa ditetapkan.

Prancis yang sudah siap menentukan kelompok mana yang akan menjalani vaksinasi pertama langsung menundanya. Demikian juga Spanyol dan Portugal.

Saya harus mengakui Indonesia sangat sigap dalam memutuskan soal vaksin ini. Indonesia masuk kelompok 40 negara yang sudah mulai melakukan vaksinasi di bulan Januari 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News