Telaten dengan Mesin Buatan Belanda
Senin, 16 Agustus 2010 – 05:06 WIB
Di atas semua itu kekuatan aroma dan kekhasan rasa kopi asli membuat Kopi Aroma banyak dikenal, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.
Baca Juga:
Beberapa karyawan di gerai itu mengenakan seragam setelan cokelat tua. "Saya sengaja pilih seragam cokelat karena warna cokelat seperti kopi," ungkap pemilik gerai Kopi Aroma Widyapratama ketika ditemui Jawa Pos di gerainya Sabtu lalu (14/8).
Sebagai pengusaha, pemikiran Widya memang sedikit berbeda dengan pengusaha pada umumnya. Dia tidak mengejar keuntungan semata, melainkan kualitas. Itu bukan klise. Sebab, meski Kopi Aroma sudah menasional, pria berusia 57 tahun itu tidak berniat memugar tempat usahanya atau membuka cabang.
Produk kopinya terkenal akan keharuman dan kualitasnya. Ada dua jenis kopi yang diproduksi: arabika dan robusta. Tidak seperti kopi instan lainnya, Widya sangat mengutamakan kualitas. Begitu dipanen, biji kopi tidak disimpan dalam waktu pendek, melainkan bertahun-tahun. Baru kemudian diolah dan dijual. Kopi jenis robusta disimpan delapan tahun, sedangkan arabica selama lima tahun. "Saya tidak suka semester pendek, yang semua serbainstan. Saya pilih semester enam bulan," kelakarnya, lantas terbahak.
Bisnis kopi digeluti Widyapratama sejak 1971. Dia mewarisi usaha itu dari orang tuanya. Yang menarik, dia sangat telaten merawat mesin di pabrik
BERITA TERKAIT
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta