Telaten dengan Mesin Buatan Belanda
Senin, 16 Agustus 2010 – 05:06 WIB

MESIN - Pemilik Kopi Aroma, Widyapratama Tanara, saat difoto di pabrik sekaligus toko kopinya, di kawasan Jalan Banceuy, Bandung. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.
Mulai mesin penggilingan (grinder), penggarangan (roasting), mesin tumbuk, mesin penghitung (cash register), hingga peralatan pertukangan masih orisinal warisan Belanda. Widya mengungkapkan, mesin buatan Belanda sangat kuat. Bahkan, tidak pernah rusak. "Paling, seperti mesin roasting, yang rusak hanya sabuknya," kata pria ramah itu.
Widya juga sangat memperhatikan kondisi lingkungan. Sebagai bahan bakar alat penggarangan kopi, dia memilih menggunakan limbah karet yang dikirim langsung dari Purwakarta ketimbang kayu bakar.
Ketika ditanya soal omzet, Widya merendah. Dia tidak menyebutkan angka. Ayah tiga putri itu hanya menuturkan bahwa bisnis kopinya tidak selalu mengeruk untung besar karena penjualannya secara eceran.
Dia juga menolak menyebutkan berapa rata-rata jumlah pembeli setiap hari. "Ya pokoknya selalu adalah pembeli setiap hari," ujarnya.
Bisnis kopi digeluti Widyapratama sejak 1971. Dia mewarisi usaha itu dari orang tuanya. Yang menarik, dia sangat telaten merawat mesin di pabrik
BERITA TERKAIT
- Soal Keluhan AS Terhadap Barang Bajakan di Mangga Dua, Kemendag Bilang Begini
- Sinarmas Investama Ajak Generasi Muda Melek Investasi Digital
- Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Nasabah Bank DKI dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening
- SPBH Milik PLN IP Bakal Jadi Kunci Penting Mewujudkan Transportasi Berbasis Hidrogen
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis