Telegram Terancam Dibekukan di Jerman
jpnn.com - Telegram terancam tidak bisa beroperasi di Jerman. Pemerintah sudah mengeluarkan peringatan keras.
Jerman menilai Telegram sudah berkali-kali melanggar hukum yang berlaku di negara tersebut.
Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser mengatakan Telegram akan dilarang jika terus terbukti banyak digunakan oleh kelompok sayap kanan dan orang-orang yang menentang pembatasan terkait pandemi.
"Kami tidak bisa mengesampingkan ini. Pelarangan akan menjadi serius dan jelas menjadi pilihan terakhir," ujar Faeser kepada Die Zeit.
Dia menambahkan saat ini Jerman sedang berdiskusi dengan mitra di Uni Eropa tentang cara mengatur platform layanan perpesanan itu.
Telegram merupakan aplikasi perpesanan yang telah berkembang dan menjadi salah satu cara termudah untuk menggunakan layanan obrolan terenkripsi, dengan pesan yang dilindungi dari pengintaian saat dikirim antar pengguna.
Aplikasi juga menawarkan sistem kelompok yang memungkinkan pesan dapat disebarkan dengan cepat.
Namun, fitur-fitur yang sama mengundang kontroversi karena memungkinkan para kriminal dan kelompok lainnya mengatur strategi menghindari tindakan hukum.
Telegram terancam tidak bisa beroperasi di Jerman. Pemerintah sudah mengeluarkan peringatan keras.
- Mutasi Terbaru Polri, 55 Perwira Kena Rotasi, 3 Orang jadi Kapolda
- 7 Fitur Baru di Telegram, Nomor 4 Menarik
- Hasil UEFA Nations League: Jerman Menang Atas Bosnia, Belanda vs Hungaria Berakhir Imbang
- 2 Kapal Angkatan Laut Jerman Bakal Berlabuh di Jakarta Minggu Depan, Ada Apa?
- Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap, Sekarang Kakaknya Juga Diburu Prancis
- Dunia Hari Ini: Pendiri Telegram Ditangkap Akibat Kejahatan Pornografi Anak-Anak