Telepon Beijing, Menlu Amerika Isyaratkan Siap Campuri Urusan Dalam Negeri Tiongkok
Yang Jiechi mengatakan pada sebuah forum yang digelar secara daring pada Selasa (2/2) bahwa dia berharap hubungan antara kedua negara dapat kembali ke jalur yang konstruktif.
Tetapi, dia meminta Amerika Serikat untuk "berhenti mencampuri" masalah kedaulatan Tiongkok, termasuk atas Xinjiang, Hong Kong, dan Tibet.
Juru bicara Kemlu Tiongkok Wang Wenbin juga mengatakan pada Jumat bahwa kepentingan bersama kedua negara lebih besar daripada perbedaan mereka.
Dia juga mendesak AS untuk bertemu dengan Tiongkok di tengah jalan demi meningkatkan hubungan.
Namun, kritik terhadap catatan hak asasi manusia Tiongkok terus berlanjut.
Deplu AS mengatakan pada Kamis (4/2) bahwa AS "sangat terganggu" oleh laporan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp-kamp pengasingan untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang.
Biden sendiri tidak terlihat ingin cepat-cepat berhubungan dengan Beijing. Ia pada Kamis menggambarkan Tiongkok sebagai "pesaing terbesar AS".
Biden mengatakan Washington akan terus menghadapi "serangan Tiongkok terhadap hak asasi manusia, kekayaan intelektual, dan pemerintahan global. ".
Percakapan telepon Menlu Amerika Serikat Antony Blinken dengan diplomat Tiongkok Yang Jiechi menunjukkan bahwa perseteruan antara kedua negara belum reda
- Wanita Global
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat