Telepon Disambung, Perbatasan Ditutup
Sabtu, 21 Maret 2009 – 10:33 WIB
SEOUL - Korea Utara (Korut) memang tidak bisa ditebak. Kemarin (20/3), untuk yang ketiga, negeri komunis itu kembali menutup perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel). Padahal, pada hari yang sama, Pyongyang berjanji akan menyambung kembali saluran telepon yang diputus secara sepihak mulai pekan lalu. Kendati perbatasan ditutup lagi, Pyongyang tetap menjanjikan tersambungnya kembali saluran telepon yang menjadi sarana komunikasi utama kedua negara. Kepada Lee, pejabat Korut di Kaesong mengatakan bahwa telepon akan kembali tersambung pada pukul 08.00 pagi ini (06.00 WIB). "Kami akan kembali menyambungkan saluran komunikasi militer utara dan selatan," tandas Pyongyang dalam pernyataan tertulis yang di-faks-kan ke kantor Lee.
Lalu lintas ke dan dari kawasan industri Kaesong yang masuk wilayah Korut kembali ditutup kemarin (20/3). Akibatnya, ratusan pekerja dan pemilik perusahaan Korsel tidak bisa menjalankan aktivitas mereka. Dua kali sebelumnya, pada 9 dan 13 Maret, penutupan perbatasan dikaitkan dengan latihan militer Korut-AS yang dianggap Pyongyang membahayakan stabilitas negara. Tapi, kali ini, latihan militer sudah selesai.
Baca Juga:
"Utara (Korut) terus meminta kami menunggu," kata Jubir Kementerian Unifikasi Korsel Lee Jong-joo seperti dikutip Agence France-Presse. Sejumlah pejabat Korsel sempat menemui pejabat Korut yang bertanggung jawab atas Kaesong. Tapi, mereka tidak bersedia menyebutkan alasan ditutupnya perbatasan. Hingga kemarin (20/3), Seoul masih mengupayakan dibukanya 667 perbatasan di sebelah utara dan 522 di sebelah selatan.
Baca Juga:
SEOUL - Korea Utara (Korut) memang tidak bisa ditebak. Kemarin (20/3), untuk yang ketiga, negeri komunis itu kembali menutup perbatasan dengan Korea
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer