Televisi Australia Sky News Minta Maaf Wawancarai Tokoh Ekstrim Kanan
Setelah mendapat kritikan keras dari penonton, jaringan televisi berita satelit Sky News Australia meminta maaf bahwa mereka telah menayangkan wawancara dengan tokoh nasionalis ultra kanan Australia Blair Cottrell.
Mantan ketua organisasi ekstrim kanan United Patriots Front tersebut diundang untuk hadir dalam acara bernama Adam Giles Show di studio.
Adam Giles adalah mantan Menteri Utama negara bagian Northern Territory, dan dalam wawancara tersebut Cotttrell berbicara mengenai perlunya mengurangi jumlah migran ke Australia dan melindungi negeri dari 'ideologi asing'.
Hanya beberapa jam setelah wawancara itu ditayangkan dan dibagikan di beberapa platform media sosial Sky News, saluran tersebut kemudian menarik wawancara untuk program ulangan dan juga dari platform online.
Walau tidak secara langsung meminta maaf, Direktur Pemberitaan Sky News Greg Byrnes mengatakan 'adalah hal yang salah mengundang Blair Cottrell berbicara di Sky News Australia' dan 'pandangannya tidak menggambarkan pandangan kami."
External Link: Sky News Australia tweets It was wrong to have Blair Cottrell on Sky News Australia. His views do not reflect ours. The interview has been removed from repeat timeslots and online platforms. - Greg Byrnes, News Director
Keputusan untuk mendatangkan Cottrell mendapat kecaman dari banyak pihak, bahkan reporter politik Sky News Laura Jayes mengeluarkan kritik terhadap medianya sendiri.
Dia mengatakan Cottrell 'adalah seorang yang mengaku sendiri pendukung Hitler' dan bukanlah seorang 'aktivis' seperti yang digambarkan oleh program Adam Giles, hal yang juga disetujui oleh editor politik Sky David Speers.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata