Teliti Penyakit Menular di Indonesia, Inggris Siapkan Rp 32 Miliar
jpnn.com, JAKARTA -
Pemerintah Inggris menggelontorkan dana Rp 32 miliar untuk membiayai riset penyakit menular di Indonesia.
Sementara, Indonesia melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) juga menyiapkan dana Rp 5 miliar untuk pembiayaan kegiatan yang sama. Dengan demikian total dana riset penyakit menular mencapai Rp 37 miliar.
"Dana Rp 37 miliar tersebut merupakan kolaborasi Inggris-Indonesia untuk membiayai enam riset terbaik atasi penyakit menular. Yaitu demam berdarah, malaria, HIV, TBC, infeksi otak, dan penyakit aspergillosis," ungkap Menteri Nasir dalam peluncuran kerja sama Kemenristekdikti dengan pemerintah Inggris di kantornya, Senin (13/5).
Dia menjelaskan, proses pemilihan enam penelitian yang didanai melalui Newton Fund ini dilakukan dengan proses yang terbuka, transparan, dan kompetitif. Ada 22 proposal yang masuk dinilai oleh tim pengkaji dari Indonesia dan Inggris sampai akhirnya terpilih enam.
BACA JUGA: Banyak Guru Tak Mahir Berbahasa Indonesia
"Pendanaan dana riset ini bertujuan menghasilkan terobosan dalam bidang penyakit menular. Hasil kolaborasi ini akan meningkatkan ketahanan dan kesiapan Indonesia dalam menangani penyakit menular yang mematikan. Termasuk melalui intervensi kebijakan maupun pengembangan teknologi farmasi dan inovasi," bebernya.
Pada kesempatan tersebut, Dubes Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste Moazzam Malik mengatakan, ancaman penyakit menular sangat tinggi di Indonesia dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan juga perekonomian nasional.
Bidang sains dan riset Inggris, lanjut Moazzam, menempati posisi kedua. Sebanyak 54 persen hasil penelitiannya masuk kategori terbaik dunia. Data juga menunjukkan, 38 persen peraih Nobel memilih bersekolah di Inggris.
Pemerintah Inggris dan Indonesia kerjasama riset penyakit menular, dengan dana mencapai Rp 37 miliar.
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai
- Sekolah Cendekia Harapan Raih 7 Penghargaan Bergengsi, Hadirkan Pendidikan Berbasis Penelitian
- Pakar Sebut Migrasi BPA dari Galon ke Air Sulit Terjadi
- Kepala BPKH Fadlul Imansyah Raih Gelar Doktor di UI
- Future Lestari Pertemukan Simple Planet & Pemerintah Indonesia untuk Menekan Stunting
- Bangun Kapasitas Penelitian Klinis di Indonesia, Grup RS Siloam & SCRI Bersinergi