Teliti Ulat Sagu, Siswa Papua Raih Perunggu Lomba Riset Dunia
Kandungan Proteinnya Lebihi Telur Ayam Kampung
Minggu, 27 Mei 2012 – 00:06 WIB

Mike Juneth Christin Toan (kiri) bersama Fialdy Joshua Pattiradjawane, peserta lain, setelah mengikuti International Conference of Young Scientists ke-19 di Belanda. Foto : Surya Institute for Jawa Pos
"Tapi, yang melakukan penelitian ulang di Jakarta dan presentasi di Belanda saya sendirian," kata anak pertama di antara dua bersaudara itu.
Untuk bahan penelitian, Mike tidak sulit mencari ulat sagu. Sebab, di kampung halamannya populasi ulat sagu sangat banyak. Apalagi, sekitar 90 persen populasi pohon sagu terdapat di Papua.
Meski begitu, Mike harus menempuh perjalanan sekitar 20 km dari rumahnya untuk mencari pohon sagu yang sudah roboh dan hampir membusuk di hutan belantara. "Saya mencari ulat sagu di hutan yang ditempati suku Kamoro," ujar siswi kelas XII SMA itu.
Setelah menemukan titik keberadaan ulat sagu, dia langsung mengambil ulat sagu dalam jumlah lumayan banyak. Sebab, sebagian ulat akan dia bawa ke Jakarta untuk objek penelitian. Mike juga membawa serta cacahan pohon sagu untuk makanan ulat itu selama perjalanan menuju Jakarta.
Ulat sagu yang dikonsumsi banyak masyarakat Papua ternyata mengandung protein tinggi. Paling tidak, itulah hasil penelitian yang dilakukan Mike Juneth
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif