Teliti Ulat Sagu, Siswa Papua Raih Perunggu Lomba Riset Dunia

Kandungan Proteinnya Lebihi Telur Ayam Kampung

Teliti Ulat Sagu, Siswa Papua Raih Perunggu Lomba Riset Dunia
Mike Juneth Christin Toan (kiri) bersama Fialdy Joshua Pattiradjawane, peserta lain, setelah mengikuti International Conference of Young Scientists ke-19 di Belanda. Foto : Surya Institute for Jawa Pos
"Tapi, yang melakukan penelitian ulang di Jakarta dan presentasi di Belanda saya sendirian," kata anak pertama di antara dua bersaudara itu.

Untuk bahan penelitian, Mike tidak sulit mencari ulat sagu. Sebab, di kampung halamannya populasi ulat sagu sangat banyak. Apalagi, sekitar 90 persen populasi pohon sagu terdapat di Papua.

Meski begitu, Mike harus menempuh perjalanan sekitar 20 km dari rumahnya untuk mencari pohon sagu yang sudah roboh dan hampir membusuk di hutan belantara. "Saya mencari ulat sagu di hutan yang ditempati suku Kamoro," ujar siswi kelas XII SMA itu.

Setelah menemukan titik keberadaan ulat sagu, dia langsung mengambil ulat sagu dalam jumlah lumayan banyak. Sebab, sebagian ulat akan dia bawa ke Jakarta untuk objek penelitian. Mike juga membawa serta cacahan pohon sagu untuk makanan ulat itu selama perjalanan menuju Jakarta.

Ulat sagu yang dikonsumsi banyak masyarakat Papua ternyata mengandung protein tinggi. Paling tidak, itulah hasil penelitian yang dilakukan Mike Juneth

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News