Telkom Bangun Kabel Optik Menuju Eropa Barat

Infrastruktur kabel fiber optik bawah laut juga dibuat untuk memperkuat kebutuhan traffic data di dalam negeri. Karena itu, Telkom nanti tidak perlu menyewa jaringan dari operator asing.
’’Linked sebagai international hub akan menarik traffic, minimal dari organik. Telkom Group sendiri sangat besar,’’ ucapnya.
Arif belum bisa menyebut nilai kerja sama dengan NEC tersebut. Namun, berdasar informasi yang beredar, nilai jalur itu diperkirakan mencapai USD 200 juta.
NEC Corporation sudah mengumumkan keterlibatannya dalam proyek tersebut. Mereka mengaku akan menjadi bagian dari proyek sistem kabel optik bawah laut yang akan menghubungkan Pulau Sumatera, Batam, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi dengan Singapura itu.
IGG merupakan sistem kabel serat optik bawah laut yang terdiri atas kabel berkecepatan 100 gigabyte per second (GBps) x 80 panjang gelombang atau wavelength (wl) x 4 pasang serat atau fiber pair (fp) optic. Totalnya, sekitar 5.300 kilometer.
General Manager Submarine Network Division NEC Corporation Toru Kawauchi dalam pengumuman resminya kemarin menuturkan, setelah proyek IGG rampung pada awal 2018, dua jalur yang berbeda milik Telkom dari AS ke Eropa Barat itu langsung tersambung.
’’NEC sangat bangga karena kembali dipilih Telkom sebagai supplier sistem kabel bawah laut serat optik dengan kecepatan 100 GBps. IGG akan menghubungkan sembilan kota besar di Indonesia dengan Singapura serta dua sistem kabel bawah laut internasional di Dumai dan Manado,’’ ujarnya.
JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menunjuk NEC Corporation asal Jepang untuk membangun jaringan kabel optik bawah laut menuju
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi