Telkom Latih Aparat Gunakan Internet

SURABAYA - Rendahnya penggunaan internet di Indonesia maupun durasinya, disiasati PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan melakukan edukasi sekaligus peningkatan konten dan aplikasi. Mereka memaksimalkan layanan IP Camera untuk pengawasan guna kepentingan keamanan hingga penanggulangan bencana, dengan meperkenalkan manfaat dan kegunaan teknologi informasi (TI) dalam semua elemen kehidupan. Termasuk dengan melakukan edukasi pada kalangan militer yang saat ini diperkirakan masih banyak belum melek internet.

Misalnya saja dalam menyambut Lebaran 2011, Telkom mengadakan pelatihan pemanfaatan TI kepada seluruh jajaran Kodim 0816 Sidoarjo untuk menunjang kelancaran pengamanan Lebaran. "Salah satu contohnya adalah bagaimana memantau lalu lintas dan lokasi-lokasi strategis di jalur-jalur mudik dengan menggunakan IP Kamera yang terkoneksi dengan internet," ungkap General Manager Consumer Service Jawa Timur Joko Rahardjo, setelah membuka pelatihan internet untuk para perwira dan staf di jajaran Kodim 0816 Sidoarjo, bertempat di Broadband Learning Center (BLC) Sidoarjo. Untuk pemantauan melalui IP Camera ini, Telkom telah bekerjasama dengan Kodim dan Muspida terkait, khususnya jajaran Polres Sidoarjo.

Menurut Joko, beberapa materi pelatihan mulai dari pengenalan internet, pembuatan email, hingga aplikasi terkait konten-konten internet yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta. "Kebutuhan konten itu spesifik, sehingga untuk lebih mengetahui manfaatnya secara lebih mendalam, kerjasama dengan aparat seperti dengan jajaran Kodim ini akan berkelanjutan. Bahkan, Telkom sedang menyiapkan Posko Penanggulangan Bencana yang berbasis TI," katanya.

Komandan Kodim 0816 Sidoarjo, Letkol Arh A Miftahuddin urun pendapat bahwa anggotanya memang perlu memahami mengenai TI. Sekaligus mampu mengaplikasikannya dalam menunjang tugas, mulai dari pengamanan sampai deteksi dini bencana melalui internet. "Saat ini, masih banyak anggota kami yang belum bisa menggunakan IT. Mungkin hanya di level atas saja yang sudah bisa. Mungkin sekitar 15 persen dari jumlah anggota kita yang mencapai 623 orang. Padahal sekarang kita dituntut untuk menggunakan IT dalam pelaksanaan tugas, guna mempermudah dan mempercepat koordinasi dan komando," ungkapnya.