Telkom Pasang Fiber Optic di Jalur Tengah Aceh

jpnn.com - BANDA ACEH - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan menggelar jaringan Fiber Optic (FO) sepanjang 400 kilometer di jalur tengah Aceh. Jalur ini nantinya akan menghubungkan beberapa kabupaten. Yakni Kabupaten Biruen, Kab. Bener Meriah, Kab. Aceh Tengah, Kab. Gayo Lues dan Kab. Aceh Tenggara selanjutnya menembus ke Kabanjahe, Kab. Karo Sumatera Utara.

Direktur Network IT & Solution Telkom, Rizkan Chandra mengharapkan penggelaran FO di jalur tengah ini dapat menjawab kebutuhan akses telekomunikasi (suara dan data) yang lebih besar.

"Penggelaran FO di jalur tengah Aceh merupakan program nasional dalam kerangka besar Indonesia Digital Network (IDN) 2015 guna mendukung Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)," ujar Rizkan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (28/8).

IDN merupakan visi pengembangan infrastruktur true broadband Telkom secara end to end (user terminal, akses, transport dan service) yang akan dicapai melalui pembangunan tiga infrastruktur utama, yakni Indonesia Digitas Access (ID Access), Indonesia Digital Ring (ID Ring) dan Indonesia Digital Convergence (ID Convergence).

Pembangunan ketiga infrastruktur utama Telkom itu kata Rizkan, didasari oleh pemikiran bahwa setiap lapisan masyarakat Indonesia berhak mengakses informasi yang sama. “Kami meyakini kemudahan mengakses informasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," terangnya.

Pengembangan jalur tengah, khususnya kawasan pegunungan di Aceh kini menjadi fokus perhatian pemerintah provinsi Aceh. "Pengerjaan proyek FO-nisasi di jalur tengah Aceh sejauh 400 kilometer itu diharapkan dapat mendorong tersediaanya berbagai layanan ICT yang dapat memenuhi harapan masyarakat di dataran tinggi Gayo-Alas,” pungkas Rizkan.

Selain dimulainya pengerjaan penggelaran FO juga diresmikan Node-B Telkomsel yang ke-3369 dengan melepas 69 ekor merpati oleh Direktur NITS bersama Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah. Pelepasan 69 ekor merpati itu, sebagai harapan langgennya kedamaian di 'Serambi Mekah'. (chi/jpnn)