Telkom Resmi Tutup Blanja.com, Begini Kata Pengamat
Sedangkan Pengamat Ekonomi Digital lainnya Daniel Tumiwa mengakui langkah Telkom sudah tepat menutup Blanja.
"Bagus, karena late comer yang tidak berhasil atau gagal cari pendanaan pasti akan tutup. Platform eCommerce sudah tutup untuk pemain baru, sudah terlalu mahal untuk masuk. Nanti akan ada koreksi lagi di pasar," ujarnya.
Kemudian, Pengamat Telekomunikasi Doni Ismanto Darwin menyatakan, bisnis eCommerce terutama di sektor C2C memang lumayan keras karena masyarakat masih menjadikan promosi berupa cashback, diskon, hingga subsidi ongkos pengiriman sebagai daya tarik berbelanja.
"Harus dipahami sebagai listed company dan BUMN, Telkom itu tetap orientasinya Ebitda dan Net Income positif dalam mengoperasikan bisnis. Sementara bisnis eCommerce ini yang diincar Gross Market Value (GMV) yang butuh dana besar sebagai bensinnya, tetapi Ebitda dan Net Income belum tentu positif," katanya.
Lebih lanjut Doni menyarankan, pemerintah untuk lebih jeli melihat kompetisi di eCommerce karena ekosistemnya makin dikuasai asing.
"Platform, payment, hingga logistik sekarang mulai dikuasai asing. Saya rasa pemain lokal ada peluang di payment dan logistik jika regulasi dijalankan dengan benar. Kalau payment dan logistik lepas juga semua ke asing, artinya Indonesia ini hanya akan menjadi pasar," tutupnya. (ddy/jpnn)
Telkom Group memutuskan untuk menutup layanan digital Blanja.com per 1 September 2020 baru-baru ini.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Puji Roadmap Telkom Indonesia di Raker Komisi VI, Legislator PKS: Paling Lengkap & Bagus
- Komisi VI DPR Puji Capaian Kinerja Telkom Indonesia
- MDMedia Kembali Gelar 'SEA Today Golf Day'
- 16 Tahun Melayani Industri Telekomunikasi, Mitratel Siap Terbang Lebih Tinggi
- Dukung Industri Media dan Komunikasi, Telkom Hadirkan Solusi Digital Indibiz