Telkomsel Fokus Pengembangan Teknologi dan Jaringan

Telkomsel Fokus Pengembangan Teknologi dan Jaringan
Seorang Model melakukan sambungan telepon menggunakan layanan Telkomsel. simPATI Pede melakukan promo tarif baru mulai Rp 0,5/ detik untuk pukul 00.00- 06.00 untuk sesama Telkomsel. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
BANDA ACEH - Persaingan Operator seluler di Indonesia cukup menggerus market share operator yang sudah cukup besar. Salah  satu operator, Telkomsel turut mengalami penurunan pangsa pasar. Sebagai salah satu pemain operator besar di Indonesia ini  memfokuskan pada pengembangan teknologi dan pelayanan.

    Direktur Utama Telkomsel Kiskenda Suriahardja mengatakan salah satunya dengan membuka jaringan di daerah-daerah terpencil. ”Kami akan mengkover jaringan daerah terpencil. Targetnya akan dilakukan di 10 ribu titik, namun untuk tahun ini masih 3000 titik terlebih dahulu,” jelasnya seusai membuka Grapari Telkomsel di Banda Aceh Senin (30/6).

    Pengembangan jaringan 3.000 titik ini termasuk dalam anggaran investasi tahun ini yang sebesar Rp 15 triliun. ”Khusus untuk pengembangan jaringan daerah terpencil alokasi modalnya masih belum diperhitungkan seluruhnya,” jelasnya. Namun yang pasti akan dibuka di daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia, termasuk Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.

    Kiskenda mengatakan telah berhasil mengimplementasikan inovasi teknologi komunikasi GSM berbasia IP (internet protocol) di wilayah kepulauan Balabalakan antara Kalimantan dan Sulawesi. Program yang dinamakan Telkomsel Merah Putih ini memanfaatkan konsep remote solution system yang pertama di Indonesia. Jaringan ini melayani 22 titik di jalur Bahari melalui kerjasama dengan Pelni. ”Kami komitmen pelayanan hingga ke kecamatan-kecamatan,” jelasnya.

    Selain itu investasi digunakan untuk memperluas coverage, kualitas jaringan dan new business (mobile wallet, broadband, konten seperti m-Komik dan lain-lain) dengan menambah 5.000 BTS baru. Pembangunan jaringan di seluruh kecamatan pulau Kalimantan dan diharapkan bisa melayani seluruh kecamatan di wilayah Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku dan Papua).

    Sementara itu di daerah Nangro Aceh Darussalam (NAD) pasca tsunami telah didirikan sebanyak  876 base tranceiver station (BTS)  ditambah dengan 30 Nod B untuk pelayanan 3G. Selain itu di seluruh NAD saat ini telah memiliki

    Telkomsel yang saat ini telah memiliki 52 juta pelanggan ini juga memfokuskan untuk pengembangan produk. Kiskenda mengatakan pihaknya kini melakukan kerjasama dengan perbankan untuk memberikan pelayanan transfer dan pembayaran yang ditargetkan untuk para tenaga kerja indonesia (TKI). ”Kami sudah bekerjasama dengan bank BNI dan saat ini sudah uji coba untuk TKI di Hongkong,” jelasnya. Program ini telah jalan di Taiwan.

    Selain dengan BNI, kerjasamanya juga dilakukan dengan bank Mandiri  tentu dengan persetujuan Bank Indonesia (BI). ”Masih belum ada keputusan kapan bisa dijalankan, semua terserah BI,” ucapnya. Dia mengungkapkan Telkomsel telah membidik market di Singapura, dan mengarah ke Timur Tengah. ”Kami telah melakukan pembicaraan dengan Qatar dan Saudi Arabi,” ucapnya. Jumlah TKI yang sebesar 4,5 juta merupakan pasar yang potensial.  

BANDA ACEH - Persaingan Operator seluler di Indonesia cukup menggerus market share operator yang sudah cukup besar. Salah  satu operator, Telkomsel

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News