Telkomsel Gelar Kompetisi Bikin Aplikasi Solusi Jadi Smart City

jpnn.com - JAKARTA - PT Telkomsel kembali menggali potensi para anak muda Indonesia lewat kompetisi pembuatan aplikasi mobile. Kompetisi bertajuk The NextDev dan tujuannya bisa memberi manfaat dan solusi kepada sebuah perkotaan menjadi kota pintar.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, Telkomsel mengatakan kompetisi ini mengincar peserta berusia 18 sampai 30 tahun. Baik bersifat individu maupun tim. Periode pendaftaran dibuka pada Mei sampai Juni 2015.

Ia juga menjanjikan memberikan pelatihan, publisitas, dan akses pasar kepada pemenang The NextDev 2015. 

Diakui, Telkomsel tengah menggenjot layanan M2M dengan menggelar digital creative indonesia competition (DCIC) mengusung tema the nextdev, karya anak bangsa untuk solusi Indonesia ini.

"Kompetisi ini bertujuan untuk menggali potensi anak muda Indonesia dalam membuat mobile apps yang mampu memberikan dampak sosial positif terutama dalam pengembangan kota pintar. Untuk mewujudkan smart city dibutuhkan sejumlah mobile apps yang akan memudahkan masyarakat untuk beraktivitas di kota tersebut. Telkomsel bersama Telkom Group mendukung pengembangan smart city ini," ujar Ririek dalam rilisnya, Senin (4/5).

Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengatakan, kompetisi ini bakal digelar di 10 kota. "Telkomsel sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam industri digital ingin mendorong pengembang aplikasi lokal untuk membuat aplikasi yang berguna untuk kotanya masing-masing. Smart city merupakan sebuah konsep penataan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga yang tinggal di kota itu dengan cara mengintegrasikan teknologi dalam kehidupan," ujarnya.

CEO Kibar Yansen Kamto menambahkan, yang tahu masalah kota adalah warga di kota itu sendiri. Oleh karena itu, mereka yang punya ide bisa melakukan eksekusi lalu pihaknya dan Telkomsel membantu melakukan akselerasi. Aplikasi yang dinilai telah membantu masalah perkotaan adalah iGrow yang dikembangkan Badr Interactive asal Depok. Mereka mengembangkan aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur hijau," pungkasnya. (ray/jpnn)