Telkomsel Kena Retas, XL dan Indosat Nyinyir di Medsos
jpnn.com - Dua provider, XL dan Indosat tak ingin melewatkan momen website Telkomsel yang hari ini diretas.
Melalui medsos, XL dan Indosat memanfaatkan situasi dengan mempromosikan paket internetnya yang jauh lebih murah dan lebih baik dari Telkomsel.
Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Ketut Prihadi ikut angkat bicara.
Menurut Ketut meski di dalam regulasi telekomunikasi tidak diatur, namun memanfaatkan situasi di saat kompetitor lainnya tengah menghadapi kesulitan dinilai tidak beretika.
“Memang apa yang dilakukan Indosat dan XL tidak melanggar regulasi telekomunikasi. Karena regulasi telekomunikasi hanya mengatur teknis saja. Namun merek melanggar etika pariwara yaitu tidak boleh menjelek-jelekkan kompetitor lainnya,” kata Ketut.
Ketut menjelaskan, kejadian yang menimpa situs Telkomsel bisa terjadi kepada siapapun. Termasuk XL dan Indosat.
Meski operator telekomunikasi memiliki semangat berkompetisi yang tinggi, namun menurut Ketut di saat ada salah satu operator tengah dirundung masalah, seharusnya Indosat dan XL tidak melakukan tindakan tersebut.
Bahkan seharusnya kata Ketut, XL dan Indosat bisa menunjukkan rasa solidaritas. Sebab kejadian yang menimpa Telkomsel bisa terjadi kepada XL dan Indosat.
“Seharusnya Indosat dan XL tidak memanfaatkan momentum keadaan yang tidak baik tersebut untuk melakukan promosi. Seharusnya mereka memiliki etika. Konsumen kan saat ini bisa melihat kelakuan Indosat dan XL kenapa menjelek-jelekkan kompetitor yang tengah dirundung masalah,” papar Ketut.
Dua provider, XL dan Indosat tak ingin melewatkan momen website Telkomsel yang hari ini diretas.
- Fasset dan Indosat Hadirkan Hadiah Bitcoin untuk Para Investor
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Bentuk Optimisme Manajemen, Direksi Indosat Borong Jutaan Lembar Saham ISAT
- Komitmen Lindungi Data Pribadi, Indosat Tindak Tegas Dealer Nakal
- Kemenkominfo Ungkap Kabar Terkni soal Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat
- Garap Proyek ICE-2, Telin Gandeng Indosat Ooredoo Hutchison