Telur APBN
Oleh Dahlan Iskan
Selasa, 20 Agustus 2019 – 04:14 WIB
Itu kalau pajak kepemilikan rumah/apartemen juga dibuat progresif.
Orang yang kelebihan uang mestinya akan balik ke bank. Atau ke lembaga keuangan sejenis. Itu bisa jadi sumber pembiayaan. Yang bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Apalagi perluasan pajak lainnya?
Warisan. Anak atau siapa pun. Mereka yang menerima harta waris harus dikenakan pajak.
Berapa persen? Progresif juga?
Belum tahu. Kita tunggu penjelasan pemerintah yang kita pilih.
Pajak waris itu juga ide baik. Siapa tahu bisa meredakan sikap rakus menumpuk harta.
Di banyak negara pajak warisan diimbangi dengan fasilitas. Bagi yang mengurangkan hartanya untuk lembaga pendidikan pajaknya berkurang. Senilai sumbangan itu.
Ingat, ekonomi swasta jauh lebih besar dari negara. Ibarat ayam, telurnya lebih banyak. Itu kalau ayamnya tidak dibuat stres oleh negara
BERITA TERKAIT
- Mabuk Dhani
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Doktor TK
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru