Telur Ayam ‘Free-Range’ Vs ‘Pastured’, Apa Bedanya?

Telur Ayam ‘Free-Range’ Vs ‘Pastured’, Apa Bedanya?
Telur Ayam ‘Free-Range’ Vs ‘Pastured’, Apa Bedanya?

"Pasar telah mengakui kualitas dan integritas dari telur ‘pastured’, yang sesuai dengan peningkatan permintaan akan transparansi dari konsumen," jelasnya.

Ayam mengonsumsi pakan tradisional yang bernutrisi

Produsen telur ‘pastured’ asal negara bagian Victoria, Kate Rothacker, berternak 800 ayam di sebuah lahan 80 hektar di Lembah Plenty.

Ia mengatakan, keberhasilan yang stabil dari telur ‘pastured’ sesuai dengan pertumbuhan pasar peternak lokal.

"Masyarakat hanya ingin tahu dan sangat tertarik tentang dari mana makanan mereka berasal, dan dengan peternakan telur ‘pastured’, mereka bisa melihat ayam itu merumput, mengonsumsi makanan tradisional yang sangat bergizi," jelas Kate Rothacker.

"Begitu mereka memiliki pemahaman tentang hal itu, membayar premi kecil untuk produk peternakan yang ramah lingkungan tak terlalu menjadi masalah." imbuhnya.

Kepadatan ternak lebih rendah dari telur ‘free-range'

Standar baru yang diperkenalkan pada bulan Maret memungkinkan telur berlabel ‘free-range’ hanya ketika kepadatan ayam kurang dari 10.000 ekor per hektar, dengan beberapa bukti bahwa ternak ayam memiliki "akses yang cukup dan teratur ke luar ruangan".

Di tengah pertempuran telur ayam yang biakkan secara bebas (free-range) melawan telur ayam yang dibiakkan di gudang (barn-laid) melawan telur ayam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News