Telur Ayam ‘Free-Range’ Vs ‘Pastured’, Apa Bedanya?
Putusan itu ditolak dengan cepat oleh kelompok advokasi dan konsumen, yang mengatakan bahwa mereka sedang ditipu untuk membeli telur senilai 43 juta dolar (atau setara Rp 430 miliar) yang mereka percayai berjenis ‘free-range’.
Namun, Charlie, yang beternak dengan kepadatan 33 ekor per hektar, mengatakan, berlanjutnya ketidakpastian seputar definisi ‘free-range’ menguntungkan produsen telur ‘pastured’.
"Sedikit publikasi negatif [mengenai telur ‘free-range’] menolong para peternak telur ‘pastured’. Tapi secara keseluruhan, kami tak benar-benar mencoba untuk bersaing. Untuk melakukan hal itu, dibutuhkan upaya lintas batas yang tak diinginkan banyak dari kami," terangnya.
Colleen-pun menyetujui hal itu.
"Secara potensi, ini bisa bersaing, tetapi semakin besar yang Anda dapatkan, semakin terindustrialisasi prosesnya. Kami hanya tak ingin memproduksi lebih besar karena itu bukanlah apa yang kami ingin lakukan," tuturnya.
Di tengah pertempuran telur ayam yang biakkan secara bebas (free-range) melawan telur ayam yang dibiakkan di gudang (barn-laid) melawan telur ayam
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi