Teman Dubai
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - BARU kali ini dua menteri pertahanan yang berseteru itu bertemu: di Singapura. Hanya bersalaman. Sempat saling tersenyum. Tidak bisa saling berbicara.
Akan tetapi kehadiran Menhan AS Lloyd Austin dan Menhan Tiongkok Li Shangfu itu sendiri sudah memberi harapan. Maka keduanya menyita sebagian besar perhatian.
Ternyata acara Dialog Shangri-La Jumat dan Sabtu lalu itu justru seperti arena adu kekuasaan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Saling serang. Saling ejek. Harapan tadi itu ternyata masih sebatas PHP..
Di luar acara dialog sebenarnya Amerika ingin Austin bisa bertemu Li. Ngopi atau ngeteh. Mumpung sama-sama di Singapura. Satu hotel pula. Tetapi Tiongkok menolak pertemuan itu.
Begitulah media di Singapura memberitakan. Meski juga sedang di Singapura tetapi saya hanya bisa memantau lewat media atau lewat teman-teman dekat di sana.
Alasan penolakan Tiongkok: sebuah pertemuan bisa sukses kalau kedua belah pihak saling menghargai. Juga harus pada posisi yang setara, padahal status Li saat ini adalah pejabat tinggi Tiongkok yang lagi dikenakan sanksi oleh Amerika.
Ibaratnya, seperti posisi dan buronannya. Itu sama saja dengan orang orang lagi bicara tapi salah satunya menodongkan senjata.