Teman Nonmuslim Kaget: 19 Jam? Kamu Bakalan Mati!

Agar sakit mag tak kambuh, Salfa menyiasati dengan makan tak boleh telat, jumlahnya tidak terlalu banyak, dan hanya mengonsumsi oatmeal serta buah-buahan karena kenyangnya bisa lebih lama. “Untung cuaca di sini enggak panas. Jadi, enggak gampang haus,” tutur Salfa.
Saat ini, Salfa tengah sibuk menyusun tesis. Sehingga, aktivitasnya tidak terlalu banyak. Selain jalan-jalan bersama teman, dia banyak menghabiskan waktu di rumah atau di perpustakaan.
Jauh dari keluarga dan Tanah Air, tentu ada rindu. Untuk sedikit mengobatinya, Salfa bersama teman-teman dari Indonesia masak dan buka bersama. Sedangkan, rindu suara azan diobati dengan aplikasi yang dia unduh di smartphone-nya.
“Tapi, paling kangen itu sama keluarga. Apalagi, tahun ini enggak bisa Lebaran bersama keluarga. Soalnya, habis cek-cek harga tiket pesawat, pada mahal semua,” kata Salfa. (*/nyc/far/k15/sam/jpnn)
BARANGKALI sudah biasa menahan lapar dan dahaga mulai dari pukul 05.00 hingga 18.00, seperti puasa di Indonesia. Namun, bagaimana jika harus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif