Teman Satu Angkatan Aulia Risma Bantah Ada Pungutan Sebesar Rp 40 Juta
Nasser kemudian menyinggung soal surat atau buku harian yang ditulis oleh korban. Tulisan korban itu kemudian disimpulkan sebagai indikasi korban bunuh diri akibat pembullyan.
“Jadi, itu sungguh tidak benar. Setelah kebohongan itu terungkap, diungkap media dan sarasehan bahwa tidak ada pembunuhan. Pembunuhan itu harus ada sebab akibat,” ujar Nasser.
Dia pun menyinggung pernyataan Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril soal adanya pungutan sebesar Rp 40 juta terhadap korban dari oknum senior.
Menurut dia, pernyataan dari pihak Kemenkes sebagai sebuah kebohongan. Hal itu dikuatkan juga oleh keterangan dr Firda, salah satu teman seangkatan Aulia Risma Lestari yang hadir dalam jumpa pers daring tersebut.
“Tidak benar adanya pemalakan atau pemungutan dari senior,” kata Firda.
Dia lantas menuturkan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah kolektif uang untuk satu angkatan PPDS yang diberikan oleh semua peserta didik.
“Nominalnya juga sesuai kesepakatan satu angkatan. Tidak ada patokan harga untuk kumpulan (patungan) satu angkatan itu per bulannya,” kata dia.
Firda menyebut dalam satu angkatan, total ada sebelas mahasiswa-mahasiswi, termasuk korban.
Salah satu teman Aulia Risma Lestari membantah soal adanya pungutan sebesar Rp 40 juta di PPDS Undip.
- Peserta PPDS Undip Dipanggil Polisi soal Perundungan Dokter Aulia
- Dipolisikan soal Perundungan PPDS Undip, Ini Reaksi Menkes Budi
- Undip-RSUP Dr Kariadi Akhirnya Akui Ada Budaya Perundungan di Pendidikan Dokter Spesialis
- Kabar Terbaru dari Kombes Artanto Soal Kasus Perundungan Mahasiswi Undip Semarang
- Polda Jateng Periksa 17 Saksi di Kasus Kematian dr Aulia Risma PPDS Undip
- 5 Pernyataan Sikap Majelis Rektor PTN soal Kasus Perundungan PDSS Undip