Tembak Mati 2 Pengedar Narkoba, Polisi Diprotes IPW
Rabu, 24 April 2013 – 23:53 WIB

Tembak Mati 2 Pengedar Narkoba, Polisi Diprotes IPW
JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S.Pane menilai aneh penjelasan kepolisian yang mengaku terpaksa menembak mati tersangka pengedar narkotika karena melawan dengan menggunakan senjata tajam.
“Kok tersangka dengan senjata tajam tidak bisa dilumpuhkan polisi dengan menembak kaki atau tangan ya? Kenapa polisi cendrung menjadi eksekutor. Dalam kasus ini juga yang patut dicermati adalah aksi bandar narkoba Malaysia yang makin agresif mengincar Indonesia, khususnya Sumatera Utara sebagai wilayah pasarnya,” ujar Neta kepada koran ini di Jakarta, Rabu (24/4).
Baca Juga:
Neta menilai, kecenderungan eksekusi tembak mati yang dilakukan aparat, disebabkan dua hal. Yaitu mengedepankan arogansi dan memerlihatkan jika polisi sebenarnya tidak terlatih dan tidak profesional. “Memang semua aksi bandar narkoba, terutama dari luar negeri harus diberantas dan dibasmi secara serius oleh polisi, tapi aksi tembak mati tidak bisa dibiarkan, karena pengungkapan jaringan penting untuk memutus mata rantai peredaran yang ada,” katanya.
Hal ini penting perlu dipertegas, karena sekarang ini menurut Neta, setelah teroris Malaysia memprakarsai aksi teror bom di Indonesia dengan tokohnya seperti Nordin M Top, bandar narkoba dari Malaysia juga mulai terlihat marak masuk dan mengincar Indonesia. “Jadi aksi-aksi ini patut diwaspadai pihak kepolisian agar Indonesia tidak kembali menjadi bulan-bulanan bandar narkoba asal Malaysia. Tapi kalau semuanya ditembak mati, bagaimana bandar besarnya akan terungkap?” katanya.
JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S.Pane menilai aneh penjelasan kepolisian yang mengaku terpaksa menembak mati
BERITA TERKAIT
- Pegawai Unram Diduga Hamili Mahasiswi Jadi Tersangka
- Ini Tampang Pengedar Uang Palsu di Cianjur
- Pelaku Pelecehan Terhadap Remaja di Mal Cirebon Dipukuli Warga
- Oknum Guru Ngaji di Tulungagung Cabuli Santri
- Polisi Bongkar Home Industry Tembakau Sintetis di Cimahi
- Korban Dokter Kandungan Syafril di Garut Diduga Lebih dari 100 Orang, Polisi Cari Fakta