Tembak Mati 2 Pengedar Narkoba, Polisi Diprotes IPW

Tembak Mati 2 Pengedar Narkoba, Polisi Diprotes IPW
Tembak Mati 2 Pengedar Narkoba, Polisi Diprotes IPW
Meski begitu, Agus memastikan polisi tim telah mengantongi identitas para pemilik narkotika yang disebut-sebut dipasok dari Malaysia tersebut. “Polri juga sudah berkordinasi dengan pihak Polisi Diraja Malaysia bidang narkotika untuk mengungkapnya. Mudah-mudahan kerjasama tersebut cepat terungkap," ujarnya yang memastikan polisi saat ini juga tengah memburu sejumlah tersangka lainnya, masing-masing Mursal, FR, Encek, dan WNR.

Sementara itu menanggapi penggerebekan yang diwarnai penembakan dua tersangka, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, menilainya sebagai imbas dari kebiasaan Densus 88 yang cenderung menembak mati seseorang yang dicurigai sebagai pelaku. “Jadi efeknya tidak terkendali. Jangankan pengedar narkoba, orang yang diduga pencuri kendaraan motor saja ditembak,” katanya.

Padahal polisi menurut Ray, dilatih dengan menghabiskan uang negara hingga ratusan miliar rupiah, agar benar-benar profesional. Dan menyadari betul, penggunaan senjata api dibolehkan jika kondisi yang ada mengancam jiwa sang aparat. “Selain itu senjata itu kan fungsinya juga untuk melumpuhkan,” katanya.

Karena atas operasi yang ada, Ray menilai pihak-pihak terkait perlu melakukan pengujian apakah benar kedua tersangka melakukan perlawanan. “Selain itu difinisi kata melawan ini juga perlu diperjelas. Apakah kalau tersangka yang ditangkap menggerakkan badannya sudah dapat dikatakan melawan petugas? Selain itu Komnas HAM juga saya kira harus menginvestigasi, agar polisi ke depan makin profesional dan tidak sewenang-wenang menggunakan senjata api,” katanya. (gir/jpnn)

JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S.Pane menilai aneh penjelasan kepolisian yang mengaku terpaksa menembak mati


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News