Tembus 36 %, Ekspor Produk Perikanan ke AS Dinilai Tak Sehat

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Budhi Wibowo mengatakan, ekspor ke Amerika Serikat (AS) mencapai 36 persen dari total ekspor produk perikanan.
”Sebenarnya kita boleh bangga karena AS terkenal cerewet. Namun, secara struktur itu tidak sehat. Apalagi, AS akan menghapus GSP (generalized system of preferences). Kalau itu terjadi, bagaimana nasib yang 36 persen itu?” ujar Budhi, Jumat (27/7).
Indonesia dinilai perlu mencontoh negara lain. Misalnya, Vietnam yang penyebaran ekspornya merata, contohnya ke AS 19 persen.
Bahkan, juga tidak ada yang mendominasi ke negara-negara tujuan lain.
Dengan demikian, Indonesia harus serius memperbesar pasar di luar negara tujuan tradisional.
Misalnya, Eropa Timur, Timur Tengah, Maroko, Rusia, Tiongkok, Mesir, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Selatan.
”Negara yang potensial di Amerika Selatan seperti Brasil. Mereka bisa impor hingga 1,2 juta ton,” kata Budhi.
Kendati mendorong ekspor, pelaku usaha jangan sampai melupakan pasar dalam negeri yang juga berkembang pesat.
Budhi Wibowo mengatakan, ekspor ke Amerika Serikat (AS) mencapai 36 persen dari total ekspor produk perikanan.
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Mantap, Perusahaan Asal Jember Sukses Ekspor Perdana Cerutu ke Jerman
- Berkat Dukungan Bea Cukai, Perusahaan Ini Sukses Ekspor Tas dan Koper ke Belgia
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Bea Cukai Tingkatkan Daya Saing UMKM di Belitung dan Bangka Tengah Lewat Kegiatan Ini
- Bea Cukai Gencarkan Sosialisasi Ekspor untuk UMKM di 2 Wilayah Ini