Tempat Belum Jadi, PKL Malioboro Ogah Direlokasi

jpnn.com, YOGYAKARTA - Wacana relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Malioboro masih menuai penolakan dari para pelaku usaha setempat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana merelokasi PKL Malioboro pada awal tahun depan.
Dua lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat relokasi adalah bekas gedung Bioskop Indra dan eks Kantor Dinas Pariwisata DIY.
Namun, menurut Ketua Paguyuban Angkringan Malioboro Yati Dimanto, tempat relokasi yang sedang dibangun saat ini sifatnya masih sementara.
"Makanya, pas sosialisasi saya sampaikan, kenapa rentang dua sampai tiga tahun PKL tidak dibiarkan jualan di situ (Malioboro, red) dahulu," kata Yati, Rabu (15/12).
Dia berharap pemerintah seharusnya mempersiapkan rencana relokasi dengan matang terlebih sebelum merelokasi pedagang.
"Kesannya, itu terlalu terburu-buru, seperti kejar target," imbuhnya.
Oleh karena itu, Yati bersama paguyuban akan berusaha semaksimal mungkin meminta kepada pemerintah agar PKL tetap bisa berjualan di Malioboro.
Para pedagang kaki lima atau PKL di Jalan Malioboro Yogyakarta enggan direlokasi ke tempat yang disiapkan pemerintah setempat.
- Banyak Aduan Penempatan PPPK Guru di Jateng, Ini Solusinya
- Aksi Nyata Avoskin Suarakan Hidup Eco Conscious Lewat Trail Run
- Fitur Kantong UMKM Memberi Banyak Kemudahan bagi Pelaku Usaha Yogyakarta
- PT KAI Buka Suara Soal Penolakan Warga Jogja yang Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan
- Warga Terdampak Rencana Modernisasi Stasiun Lempuyangan Ogah Digusur
- Respons Kebijakan Impor AS Yogyakarta Harus Adaptif