Tempat Cuci Tangan dari Limbah Kaleng Jadi Bisnis yang Tetap Eksis saat Pandemi

jpnn.com, BOYOLALI - Seorang pelaku usaha kerajinan limbah kaleng di Desa Gagaksipat, Ngemplak, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Siti Restami, mampu bertahan dan tetap eksis selama pandemi Covid-19.
Perempuan berusia 36 tahun itu mengandalkan kreativitas dan inovasi dan mampu mendapatkan omzet kurang lebih Rp6 juta per bulan.
Siti Restamsi yang memiliki keahlian melukis, membuat kaleng limbah bisa menjadi barang yang bernilai jual seperti celengan, kaleng makanan, dan cendera mata lainnya.
"Kami tetap produksi dari bahan baku limbah kaleng, tetapi kami juga membuat kerajinan ember tempat cuci tangan dari limbah tong cat yang sedang banyak dicari konsumen pada masa pandemi," kata Siti, di Boyoyali, Selasa (23/2).
Dia mengaku usaha bersama yang diberi nama "Sasa Istina Kelang" itu, mulai kebanjiran pesanan. Permintaan rata-rata mencapai 50 tong limbah cat ukuran 25 liter per bulan.
"Kami dengan dibantu dua tenaga kerja kemampuan produksi rata-rata hanya sekitar 50 buah per bulan. Permintaan sangat banyak jadi kami hingga harus menolak kadang," katanya.
Selain itu, dia juga membuat kerajinan kursi dan meja dari tong bekas cat. Harga kursi dari limbah tong cat hanya dijual Rp150 ribu per buah, dan meja juga dijual Rp150 ribu per bulan.
Permintaan tong tempat cuci tangan produksinya, kata dia, dari berbagai daerah, antara lain Boyolali, Kota Solo, Karanganyar, Sukoharjo, dan Semarang, Sedangkan, kerajinan kursi dan meja kursi kebanyakan luar kota, misalnya, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Bandung.
Seorang pelaku usaha kerajinan limbah kaleng di Desa Gagaksipat, Ngemplak, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Siti Restami, mampu bertahan dan tetap eksis selama pandemi Covid-19.
- Akselerasi Solusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Komitmen bagi Petani & UMKM
- Bea Cukai dan LPEI Berkolaborasi Dorong UMKM Memperluas Pasar ke Luar Negeri
- Penghentian TPA Open Dumping Buka Peluang Ekonomi bagi UMKM-Startup
- Ramadan Jadi Momentum Pengembangan UMKM dan Ekraf
- Kredit UMKM Bank Mandiri Meningkat pada 2024, Berikut Perinciannya
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM