Tempat Hiburan Malam di Tasikmalaya Digerebek Polisi dan BNN, Lihat
jpnn.com, TASIKMALAYA - Sejumlah tempat hiburan malam di Tasikmalaya, Jawa Barat digerebek polisi dan personel Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat, Jumat malam (29/12).
Operasi itu dilakukan Polresta Tasikmalaya bersama BNN Kota Tasikmalaya guna mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (narkoba), sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban umum menjelang Tahun Baru.
"Beberapa tempat hiburan malam yang kami lakukan razia. Dari empat lokasi itu ada beberapa orang yang kami periksa, dalam hal ini tes urine," kata Kasat Resnarkoba Polresta Tasikmalaya AKP Imanudin, Sabtu.
Razia tersebut dalam rangka Operasi Lilin Lodaya 2023 yang dilakukan jajaran Satuan Reserse Narkoba Polresta Tasikmalaya dengan BNN setempat dengan mendatangi sejumlah tempat hiburan malam seperti karaoke di kota itu, Jumat malam.
Petugas gabungan yang juga melibatkan Satuan Samapta Polresta Tasikmalaya melakukan pemeriksaan barang bawaan seluruh pengunjung tanpa kecuali, termasuk pemandu lagu semuanya menjalani tes urine.
"Para pengunjung maupun pemandu lagu kami lakukan tes urine. Hal ini sebagai langkah kami untuk meminimalisir peredaran narkoba," ujarnya.
Operasi gabungan itu dalam rangka mencegah peredaran narkoba di tempat hiburan di Tasikmalaya, juga sebagai komitmen kepolisian dalam memberantas narkotika, terutama menjelang Tahun Baru.
Tercatat dalam operasi itu ada 43 orang yang menjalani tes urine terdiri dari 26 perempuan, dan 17 orang laki-laki. Sebanyak dua orang dibawa ke Markas Polresta Tasikmalaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi dan personel BNN Kota Tasikmalaya menggerebek empat hiburan malam untuk mengantisipasi peredaran narkoba. Begini hasilnya.
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- BNN Jaksel Gencarkan Pencegahan Narkoba Menjelang Nataru
- KAI Tambah Kouta Perjalanan Sepanjang Libur Natal dan Tahun Baru
- Ungkap Resolusi Tahun 2025, Yeyen Lidya: Jadi Lebih Baik
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Jelang Nataru, Banyak Pejabat Terima Gratifikasi, KPK Bilang Begini